Sabtu, 26 Januari 2019

Tulisan 6 Softskill Ekonomi Koperasi Tentang "Penyebab Koperasi di Indonesia Belum Berkembang"


Penyebab Koperasi Di Indonesia Sulit Berkembang
Melihat judul yang menarik ini memunculkan pertanyaan apa saja Faktor-faktor yang menyebabkan Koperasi masih belum bisa Berkembang . tentunya hal ini bertentangan dengan harapan masyarakat dan Pemerintah yang berharap penuh kepada Koperasi untuk menjadi sebuah badan usaha yang mampu menjadi wadah Perekonomian Indonesia .
Beberapa faktor-faktor  yang menyebabkan sulitnya perkembangan koperasi di Indonesia antara lain :
1.      Rendahnya partisipasi masyarakat untuk menjadi anggota koperasi, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu bahwa koperasi badan usaha yang kegiatannya hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi manfaat dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota nya sendiri terhadap pengurus.

2.      Banyak masyarakat yang lebih memilih untuk membeli produk ke minimarket dibandingkan koperasi sehingga Sekarang ini Image koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang – orang Indonesia sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar ,maju dan punya daya saing dengan perusahaan-perusahaan besar.

3.      Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus terusan menjadi benalu negara. Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya yang baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.

4.      Seperti yang kita ketahui bahwa Perkembangan koperasi di Indonesia itu dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.

5.      Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri. Padahal Kesadaran ini adalah pondasi utama bagi pendirian koperasi sebagai motivasi.

6.      Manajemen koperasi yang belum profesional, ini banyak terjadi di koperasi koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

7.      Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi sehingga menimbulkan semakin banyaknya Badan Usaha lain yang mempunyai tujuan yang sama terhadap didirikannya badan usaha tersebut. Dah hal lain yang masih menjadi masalah bagi Koperasi Indonesia adalah Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

Mengingat Fungsi yang terdapat dalam  UU no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, fungsi dan peran koperasi di Indonesia yaitu sebagai berikut :
1.      Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

2.      Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas dan kehidupan manusia dan masyarakat

3.      Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya

4.      Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Melihat fungsi dari koperasi mengapa fungsi dan peran tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan? seperti yang saya baca bahwa yang menjadi alasan koperasi tidak sesuai dengan harapan yang Selama ini dipikirkan oleh Masyarakat dan Pemerintah adalah karena Sistem administrasi koperasi di Indonesia masih tergolong buruk sehingga membuat koperasi sulit didongkrak untuk menjadi bisnis berskala besar. “Salah satu yang menjadi penghalang koperasi menjadi bisnis skala besar secara internal adalah pada kualitas sumber daya manusia, pelaksanaan prinsip koperasi, dan sistem administrasi dan bisnis yang masih rendah,” kata Asisten Deputi Urusan Asuransi dan Jasa Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM Toto Sugiyono, Sabtu (14/9).
Menurut beliau Sudah saatnya untuk diakhiri system administrasi koperasi yang belum tertata dengan baik ini melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan koperasi dan apabila dilihat dari kemampuan koperasi dalam pengelolaannya juga masih sangat rendah meskipun ada beberapa diantaranya yang sudah mulai mengembangkan usahanya yaitu menjadi Koperasi Skala Besar (KSB) baik itu dari sisi asset (Harta), Jumlah anggota, ,maupun volume usaha Mereka. Koperasi yang sudah menjadi KSB diantaranya adalah: Kospin Jasa Pekalaongan dan KSP Artha Prima yang berada di Jawa Tengah .
Sumber :











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri "Lingkungan Pemasaran Global"

Nama   : Navira Fitri Z.H NPM   : 15216369 Kelas   : 4EA09 Lingkungan Pemasaran Global Pengertian Manajemen, Pemasaran, da...